FAKTOR
– FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKECAMBAHAN
SPORA
1.
Air
Bagi kebanyakan jenis spora, kehadiran
air atau suatu kelembaban relatif tinggi adalah penting untuk perkecambahan.
beberapa spora mampu berkecambah pada kelembaban relatif rendah. Karena spora sebagian
besar memiliki kadar air rendah, hidrasi merupakan langkah awal yang penting
dalam proses perkecambahan. Penyerapan
air adalah proses aktif dan memerlukan perubahan dalam permeabilitas dinding
spora. akibat banyaknya memerlukan pasokan nutrisi eksogen,spora mengalami
pembengkakan.
Kekurangan air mengakibatkan tidak
berlangsung proses perkecambahan karena air selain merupakan komponen dasar
pembentukan zat makanan, air juga berfungsi membantu mengedarkan nutrisi ke
bagian jaringan yang aktif membelah dan sebagai media berlangsungnya reaksi
enzimatik proses perkecambahan spora.
2.
Suhu
Suhu
berpengaruh terhadap infeksi yakni pada perkembangan spora, penetrasi hifa pada
sel akar dan perkembangan pada korteks akar, selain itu suhu juga berpengaruh
pada ketahanan dan simbiosis. Semakin tinggi suhu semakin besar terbentuknya
kolonisasi dan meningkatnya produksi spora. Schenk dan Schroder (1974)
menyatakan bahwa suhu terbaik untuk perkembangan arbuskula yakni pada suhu 30oC
tetapi untuk koloni miselia terbaik berada pada suhu 28–34oC,
sedangkan perkembangan bagi vesikula pada suhu 35oC. Glomus
mosseae berkecambah pada suhu optimum 20oC.
3. Cahaya
Adanya
naungan yang berlebihan terutama untuk tanaman yang senang cahaya dapat
mengurangi infeksi akar dan produksi spora, selain itu respon tanaman terhadap
fungi akan berkurang. Hal ini disebabkan adanya hambatan pertumbuhan dan
perkembangan internal hifa dalam akar yang berakibat terbatasnya perkembangan
eksternal hifa pada rizosfer (Setiadi, 2001).
4.
Kosentrasi
H Ion
Cendawan pada umumnya lebih tahan
terhadap perubahan pH tanah. Meskipun demikian adaptasi masing-masing spesies
fungi mikoriza terhadap pH tanah berbeda-beda, karena pH tanah mempengaruhi
perkecambahan, perkembangan dan peran cendawan terhadap pertumbuhan tanaman
pH optimum untuk perkembangan cendawan
berbeda-beda tergantung pada adaptasi cendawan
terhadap lingkungan. pH dapat
berpengaruh langsung terhadap aktivitas enzim yang berperan dalam perkecambahan spora fungi cendawan.
5.
Oksigen dan Co2
Kelebihan
air akan mendesak oksigen keluar dari dalam spora,
yang kemudian oksigen yang merupakan unsur penting diperlukan dalam
perkecambahan menjadi tidak tersedia, yang mengakibatkan spora tidak
berkecambah. Jadi jika kandungan oksigen makin tinggi maka perkecambahan spora akan
semakin baik. Begitu pula sebaliknya kandungan oksigen yang rendah dapat
menghambat perkecambahan spora.
6.
Unsur Hara dan Rangsangan Khusus
Kekahatan nitrogen ataupun fosfor
akan meningkatkan jumlah karbohidrat di dalam akar sehingga membuat tanaman
lebih peka terhadap infeksi cendawan.
Derajat infeksi terbeasr terjadi pada tanah-tanah yang mempunyai kesuburan yang
rendah. Pertumbuahn perakaran yang sangat aktif jarang terinfeksi oleh cendawan.
Jika pertumbuahn dan perkembangan akar menurun maka infeksi cendawan akan
meningkat. Pemakaian fungisida menjadi dilematis, di satu
pihak jika fungisida tidak dipakai maka tanaman yang terserang cendawan bias
mati atau merosot hasilnya, tetapi jika dipakai maka akan membunuh cendawan yang
berguna.
Salam semangat Shesay_yekti ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar