Sabtu, 29 September 2012

REARING Crocidolomia pavonana


PENDAHULUAN

Oke kali ini saya ingin berbagi pengalaman tentang rearing ulet Crocidolomia pavonana : ulet kubis, sawi juga. Saya akan tuliskan secara detail lengkap permasalahan yang saya hadapi saat rearing sebagai pemula. Semoga bisa membantu bagi yang mau melakukan rearing.
Cara merearing saya dapatkan dari membaca buku, jurnal, artikel, dan yang pasti tanya sana-sini,, sampai yang ditanyain “jeleh” haha.. tapi ya begitulah saya, yang emang suka sesuatu itu secara mendetail tail tail.. :D. Maaf ya bagi orang yang saya tanyai.. bagilah ilmu anda kepada saya..hehe.. Walau begitu, tetep kok browsing searching dan baca-baca masih saya galak’kan sebagai usaha saya mendapat info cara merearing.. :D
Cara merearing yang saya dapat dari jurnal adalah sebagai berikut :


Imago C. pavonana dipelihara dalam kurungan plastik-kasa berbingkai kayu (50 cm x 50 cm x 50 cm) dan diberi makan larutan madu 10% yang diresapkan  pada segumpal kapas. Sebagai tempat bertelur digunakan daun brokoli yang tangkainya dimasukkan dalam tabung film berisi air. Kelompok telur pada daun brokoli dikumpulkan setiap hari. Menjelang menetas, kelompok telur dipindahkan ke dalam wadah plastic (28 cm x 20 cm x 5 cm) berjendela kasa yang dialasi dengan kertas stensil, lalu di dalamnya diletakkan daun brokoli bebas pestisida sebagai makanan larva. Larva instar II digunakan untuk pengujian. Bila tidak digunakan untuk pengujian, larva dipelihara lebih lanjut dalam wadah plastik (35 cm x 25 cm x 6 cm) dengan pakan daun brokoli bebas pestisida. Menjelang berpupa, larva dipindahkan ke dalam wadah plastik lain yang berisi serbuk gergaji sebagai medium berpupa. Pupa yang terbentuk beserta kokonnya diletakkan dalam kurungan kasa plastik seperti di atas hingga imago muncul untuk pemeliharaan selanjutnya.
Sumber :
Lina, e. C.,  Arneti. Prijono, Djoko,.  Dadang. 2009 Potensi Insektisida Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) terhadap Hama Kubis Crocidolomia pavonana (F.) (Lepidoptera: Crambidae). J. Entomol. Indon., April 2009, Vol. 6, No. 1, 21-29.
Cukup jelas sich, tapi prakteknya gak semudah membalik tempe goreng. Hehe.. Apa lagi buat perearing pemula (seperti saya yang sedang dalam proses nunggu telurnya netas). Step dari larva sampai imago sudah berhasil saya lampaui dengan berbagai kendala yang mengikuti. :D.. gak semua harus seperti plek 100% sama dengan langkah diatas, bisa diakal n dimodif dikit. Tulisan saya akan saya buat bersambung part 1 sampai mbuh belum tau (pokok’e sampai saya bisa merearing dan dapet hasil yang memuaskan). Dan saya akan selau menambahkan setiap kronologis baru yang saya alami saat rearing di Part-part berikutnya. Chek ki dot yuk kita ngedot baca cara saya mereraing. :DD.. to be continue..
Salam semangat she say_yekti ^_^

2 komentar:

  1. hehe betewe ini ttng pertanian toh.. ane pngen nyoba sih tp gk yakin orang bnyak yg gk aku mudengi haha.. okelah ane tunggu perkembangan selanjutnya.. chekidot yuk ngedot :D *kata2 menginspirasi

    BalasHapus
  2. chekidot ngispirasi opo? :D
    iya ini tentang dunia ku pertanian ku jaya..:D.. pingin nyoba juga rearing ulet maksudnya?? buat apa? kamu kan ekonomian,, kasih tips rearing uang donk..haha.. oke chekidot chekidot.. :D

    BalasHapus